zmedia

Ringkasan Materi Historiografi

 Historiografi adalah penulisan sejarah yang didasarkan pada metode, pendekatan, dan sumber yang dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Historiografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu historia (sejarah) dan graphein (menulis). Secara sederhana, historiografi adalah karya tulis sejarah.

Tujuan utama dari historiografi adalah untuk merekonstruksi dan menafsirkan peristiwa masa lalu secara akurat dan objektif, dengan menyajikan fakta-fakta yang relevan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan.


Jenis-Jenis Historiografi

Dalam perkembangannya, historiografi dibagi menjadi beberapa jenis utama:

  1. Historiografi Tradisional

    • Ciri-ciri: Seringkali bersifat subjektif dan berpusat pada tokoh-tokoh besar atau kerajaan. Penulisannya biasanya kental dengan unsur mitos, legenda, atau kisah-kisah gaib untuk mengagungkan raja atau dinasti tertentu. Sumber yang digunakan umumnya adalah babad, hikayat, atau kronik kerajaan.

    • Contoh: Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-Raja Pasai, Pararaton.

  2. Historiografi Kolonial

    • Ciri-ciri: Ditulis oleh sejarawan atau pejabat kolonial dari negara penjajah. Fokusnya adalah pada kepentingan dan peran negara penjajah dalam sejarah suatu wilayah. Sudut pandangnya seringkali eurosentris, yaitu menganggap Eropa sebagai pusat peradaban dan kemajuan. Kisah pahlawan lokal sering kali digambarkan sebagai pemberontak.

    • Contoh: Sejarah Hindia Belanda karya D. G. E. Hall, Geschiedenis van den Indischen Archipel karya B. H. M. Vlekke.

  3. Historiografi Nasional (Modern)

    • Ciri-ciri: Muncul setelah sebuah negara meraih kemerdekaan. Tujuannya adalah membangun identitas nasional dan rasa bangga terhadap bangsa. Penulisannya berpusat pada tokoh-tokoh pergerakan nasional, perjuangan kemerdekaan, dan pahlawan bangsa. Meskipun lebih kritis dari historiografi tradisional, terkadang masih memiliki kecenderungan untuk mengabaikan aspek-aspek yang kurang positif dari sejarah nasional.

    • Contoh: Sejarah Nasional Indonesia karya tim yang dipimpin Nugroho Notosusanto, Pemberontakan Petani Banten 1888 karya Sartono Kartodirdjo.


Perbedaan Utama Historiografi

KriteriaHistoriografi TradisionalHistoriografi KolonialHistoriografi Nasional
PenyusunPujangga, bangsawan, tokoh kerajaanSejarawan atau pejabat kolonialSejarawan akademis Indonesia
Sudut PandangReligio-sentris, istana-sentrisEuro-sentris, Belanda-sentrisIndonesia-sentris, nasionalis
Sumber UtamaBabad, hikayat, tambo, mitosArsip-arsip kolonial BelandaArsip, dokumen, catatan pergerakan
FungsiMelegitimasi kekuasaan raja/dinastiMelegitimasi kekuasaan kolonialMembangun identitas dan kesadaran nasional
SifatSubjektif, kadang tanpa data ilmiahObjektif namun bias/memihakLebih objektif, namun masih ada bias

Pentingnya Historiografi

Mempelajari historiografi sangat penting karena:

  • Membantu memahami bagaimana sejarah ditulis: Sejarah bukanlah sekadar fakta, melainkan juga interpretasi. Dengan memahami historiografi, kita jadi tahu bahwa setiap narasi sejarah memiliki konteks dan biasnya sendiri.

  • Melatih berpikir kritis: Kita diajak untuk tidak menerima begitu saja narasi sejarah yang ada. Kita harus bertanya, "Siapa yang menulis ini? Mengapa mereka menuliskannya seperti itu? Sumber apa yang mereka gunakan?"

  • Menghargai keberagaman interpretasi: Menyadari bahwa ada banyak cara untuk melihat dan menceritakan suatu peristiwa. Misalnya, peristiwa Perang Diponegoro bisa diceritakan dari sudut pandang Pangeran Diponegoro, pemerintah kolonial Belanda, atau rakyat biasa.

Posting Komentar untuk "Ringkasan Materi Historiografi"